Cekidot !!!!
Datang Dicaci, Pergi Dihujat
![]() |
miha ketika masih mebela Inter Milan miha (kiri) dan mancini (kanan) |
Itu adalah salah satu pernyataan Mihajlovic yang pernah ia lontarkan tsetelah santer terdengar kabar ketertarikan Milan terhadapnya. Tentu saja para tifosi milan merasa jengah mendengar omongan tersebut. Bukan saja karena ucapan itu, tapi juga karena Miha (sapaan akrab Mihajlovic) merupakan Interista dan mantan pemain intermilan juga. Miha juga mengawali karir kepelatihannya sebagai asisten Roberto Mancini saat menangani Intermilan.
Hari berganti, ketika secara resmi milan mengumumkan pengangkatan Miha guna menggantikan Inzaghi dengan durasi kontrak 2 tahun, manajemen mendapat protes dahsyat dari para tifosi garis keras milan. Mereka mempertanyakan keputusan manajemen yang mengangkat "musuh" menjadi pelatih milan. Miha dianggap musuh oleh tifosi milan karena pernyataannya tempo hari.
![]() |
miha saat sesi latihan bersama skuad milan |
Beberapa pemain senior yang dianggap tidak masuk rencana pelatih dipersilahkan untuk mencari club baru. Pemain tersebut diantaranya adalah Muntari, Essien, Bonera, dan Zaccardo. Ada juga nama nama seperti Mexes dan De jong yang posisinya juga terancam. De jong meskipun mendapat perpanjangan kontrak namun Miha lebih suka gelandang bertahan yang lebih muda dan enerjik. Mexes yang merupakan pemain kesayangan menejemen juga termasuk yang terancam, setelah sebelumnya, rekan satu negaranya, Adil Rami telah lebih dulu meninggalkan milan.
Miha menyukai pemain pemain muda. Kita ambil contoh Romagnoli, Mauri, dan Bertolacci yang kesemuanya masih muda. Yang lebih mengejutkan lagi adalah ketika Miha memanggil Gianluigi Donnarumma yang saat itu usianya bahkan belum genap 17 tahun. Namun keputusan Miha tersebut terbukti jitu dengan konsistennya penampilan Donnarumma dan Romagnoli yang sekarang merupakan pemain kunci milan.
Inkonsisten Dan Pemecatan
Dibalik kejelian Miha dalam melihat potensi para pemain muda, ada satu masalah klasik yang dialami milan. Mereka bermain tidak konsisten. Yaa konsistensi menjadi masalah utama milan di bawah arahannya. Kondisi tersebut menyebabkan milan hanya berkutat di papan tengah klasemen. Tentu saja hal tersebut membuat gerah manajemen dan beredar rumor tentang pemecatan dirinya.
Namun milan mengalami penanjakan performa yang signifikan di awal tahun 2016 dengan menahan imbang tim kuat AS Roma dan Napoli di kandang mereka, lalu mengalahkan tiam kuat lainnya Fiorentina 2 gol tanpa balas, dan puncaknya adalah ketika mengalahkan rival sekotanya Inter Milan di Derby dengan skor telak 3-0. TEntu saja hal itu membuat manajemen berfikir ulang untuk memecatnya.
![]() |
ketika milan kalah 1-2 dari juve |
Mendengar berita pemecatatan Mihajlovic tersebut para tifosi yang tadinya sangat membenci Miha kini justru mendukungnya untuk tetap melatih milan. Karena milan telah mengalami perbaikan sagi segi teknis meskipun belum memberikan hasil yang memuaskan. Para tifosi sempat meminta manajemen untuk kembali menariknya, namun manajemen kekeh untuk tetap mempertahankan Brocchi.
![]() |
miha (kiri) dan brocchi (kanan) |
Suatu ironi memang, sosok yang awal kedatangannya sangat dibenci dan dimusuhi para tifosi malah berbalik menjadi sosok yang sangat dikagumi dan dirindukan keberadaannya saat ia tak lagi ada di milan. Ungkapan penyesalan tersebut disampaikan langsung oleh pemimpin CSM (pendukung setia milan) yaitu Il Barone jika mereka mulai menyukai Miha. Tak lama berselang Miha juga memberikan perbyataan terkait hal tersebut. Miha berterima kasih kepada manajemen dan para tifosi yang sudah tak membencinya lagi. Ia merasa bengga karena pernah menjadi bagian dari club yang dulu sangat ia benci. Ia juga menyatakan bahwa melatih milan merupakan suatu perjalanan terindah dalam karir kepelatihannya.
Suatu perjalanan karir yang cukup menguras perasaan ya sobb hehehee
Oke, sekian dulu dari ane kali ini tentang Mihajlovic ya sobb.
Silahkan tunggu lagi cerita ane yang lainnya.
Thankzz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar